Kamis, 21 Januari 2010

Sebuah Kotak dari Masa Lalu

Hari, itulah nama tokoh yang diperankan Oka Antara, berusaha menghentikan persiapan pernikahan Amanda Umbara (Fanny Fabriana), mantan kekasihnya. Sederhana dan unik, menyentuh sisi nostalgia Amanda, dengan mengirimkan kembali benda-benda "bersejarah" selama 8 tahun masa pacaran mereka ke Amanda.

Di tengah keruwetan dalam mempersiapkan pernikahan sempurnanya, Amanda mendapatkan sekotak memori indah dari seseorang dimasa lalunya. Seseorang yang telah bersamanya sekian lama dan tiba-tiba terselesaikan dengan meninggalkan berbagai tanya yang belum terjawab.

Dimulai dari kotak inilah, Amanda mengalami satu hari yang menjungkirbalikkan keteguhan hatinya. Penegasan akan keinginannya mewujudkan pernikahan sempurna, penegasan tentang apa yang diingini hatinya, keraguan akan pilihan teman hidupnya nanti, tawaran menarik akan nostalgia masa lalu, dan tentang apa yang memang dibutuhkannya. Kotak itu bagaikan kotak pandora, menampilkan begitu banyak warna yang mempengaruhi gambaran ideal yang Amanda pernah pikirkan.

"Aku mungkin ingin kan dia, tapi aku tahu yang aku butuhkan bukan dia.." mungkin itu yang ada dalam benak Amanda diasaat keputusan untuk memilih Hari atau Doddy

Is it really what you want, or is it what you need that matters the most

Klise, tapi memang itu pesan yang dibawa dalam Film Hari Untuk Amanda. Sangat realis dimana manusia terkadang tidak benar-benar mengerti apa yang sebenarnya dibutuhkan.

Hari Untuk Amanda mengambil beberapa lokasi di Jakarta seperti Pasar Mayestik, Blok S, Jalan Sabang, hingga pasar malam, penonton disajikan pemandangan unik Jakarta. Emosi naik turun yang dimainkan pemerannya disajikan dengan plot cerita yang menarik hingga turut dirasakan penontonnya. Visualisasi yang ada terasa sangat realis dan nyata hingga menyajikan satu gambaran yang lengkap petualangan hati Amanda satu hari itu.

Dialog yang disajikan sangat ringan, sehingga mungkin ini lah yang menyebabkan terasa gangguan dalam penyampaian pesan utama film ini. Untungnya dengan bahasa visual yang relatif sempurna, sehingga bahasa verbal yang kurang dapat ditutupi dari bahasa visual yang disajikan.

Dari film ini aku diingatkan untuk selalu iklas dan percaya kepada penciptaku, bahwa Dia akan memberikan yang aku benar-banar butuhkan, bukan semata aku inginkan.

3 komentar:

  1. Positive thinking dan berbesar hati sebagai pendaping buat menangkal pikiran2 yang aneh2 yg muncul saat pertanyaan2 hati tak tejawab.....ikhlas si intinya..
    dan untuk menuju ikhlas itu, jujur aja kalo daku sih lumayan penuh perjuangan buat sampai poin "ikhlas" tapi tetap berusaha dan belajar menuju ikhlas itu...


    (^_^)ntie

    nb: jd dipilimnya si Amanda jadi nikah ma sapa???

    BalasHapus
  2. ntie.. film ini ngga menyajikan proses "iklas" nya Amanda.. tapi hasil dari "iklas" nya Amanda..

    Jadi si Amanda milih si itu daripada si ini.. :D

    BalasHapus
  3. kalo kata jendral iroh gini "takdir itu sesuatu yang membingungkan, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa datang. tapi jika kita membuka hati dan pikiran kita kita dapat mengetahui takdir kita"

    BalasHapus