Jumat, 14 Desember 2012

Kabar dari Negeri Lain

Pernah suatu saat jalan-jalan di dunia maya, dari satu blog ke blog yang lain - biasanya dilakukan kalau lagi ngga jelas, dimana downloadan film udah abis, wall facebook isinya sampah semua, twitter isinya racauan keluahan yang bikin muak. 
Suatu saat tercuplik kata "postcrossing" yang membawa gw pada sebuah laman web dengan tagline "send a postcard and recive a postcard back from a random person in the world!". Hanya buttuh waktu kurang dari 30 menit, gw resmi menjadi anggota web itu. 
--
"qiqiqiqi (or Qiqi) is a member from Indonesia . She has been a member for 3 months (97 days)"

dalam waktu 3 bulan, gw sudah mendapatkan delapan kartupos dari berbagai negara di luar sana. 



Kartu pos itu ada yang dari Jerman, Polandia, Spanyol, Russia, China, dan berbagai macam lainnya. Ada yang anak umur 4 tahun hingga nenek-nenek mantan guru di US.

eh, kartu pos Koala itu bukan lewat situs itu sih, tapi hasil maksa Nurul untuk ngirim kartu pos dari Sedney waktu dia dapet keberuntungan untuk jalan-jalan 2 minggu di sana.

---

Nah, tujuan lain dari gw ikutan situs ini adalah.. gw mau promo Indonesia! gw beli kartu pos bagus yang ada di toko buku yang gw temui (yang ternyata susah dicari). Trus gw ceritain aja tentang gambar di kartu pos itu. Bodo amat bahasa inggris gw dipahami atau engga.. tapi ternyata, ada juga yang njadiin kartu pos gw favorit loh..

Rabu, 26 September 2012

Thailand Hari ke-1 -- Coba Jalani, Lalu Nikmati


Tulisan ini ditulis sebenernya udah basi.. :))

26 Agustus 2012 -- Hari minggu terakhir di bulan Agustus dan tepat seminggu setelah 1 Syawal 1433H. Hari libur lebaran terakhir bagi sebagian besar pekerja di Indonesia. Gw, beranjak pergi ke luar Indonesia untuk pertama kalinya.

Ngelagut -- itu perasaan gw saat itu. Entah kenapa, rasanya ngga se-excited yang gw bayangkan untuk tahapan pertama mimpi besar gw.

tweet tentang kepergian

Phuket, salah satu provinsi di Thailand-lah yang menjadi tujuan keberangkatan gw kali ini. Dimulai dari adanya surel undangan menghadiri workshop Geography for Natural Disaster Management yang diadakan tahunan oleh ASEAN-European Academic University Network (ASEA-UNINET)

Sebenernya gw ngga begitu nyaman dengan tema workshop-nya, tapi entah kenapa saat mengirim aplikasi semua dilancarkan. Jika passport adalah salah satu prasyarat, sudah ada. Tiket pesawat yang harus ditanggung pihak pengirim, hari terakhir sebelum libur lebaran UI mengirimkan tiket keberangkatan-kepulangan. Penukaran mata uang, hanya menggunakan sms semua teratasi. Ya sudahlah, memang ini jalannya :))

 menunggu TG 343 Boeing 777-300

Thai Airways adalah maskapai yang gw naiki - ngga diijinin naik AA dan ngga ada penerbangan ke Phuket oleh GA - menuju Suvarnabhumi Airport, Bangkok untuk transit lalu ke Phuket International Airport, Phuket. "Jalur yang aneh" ucap seorang panitia saat saya mengkonfirmasi penerbangan saya pada panitia melalui surel. 
Oh iya, gw rupanya beruntung, Boeing 777-300 merupakan armada unggulan Thai Airways saat ini. Pesawatnya enak banget :)) 

Suvarnabhumi -- kesempatan lain lah gw ceritain pengalaman gw di bandara ini.. mungkin besok atau mungkin juga setelah ke bandara ini kali berikutnya. Yang pasti, kalo ke bandara ini pakailah sepatu yang nyaman untuk jalan jauh. Bandaranya gede!!  

Tepat waktu -- itulah kesan pertama pada Thai Airways. Gw tiba di  Phuket International Airport pukul 20.30 WIB - iya WIB karena sekalinya gw ke LN zona waktunya sama aja -,-

Saat mengambil bagasi, gw dibuat heran dengan suasana bandara ini. Bandara ini lebih mirip dengan bandara Ngurah Rai - Bali. Namun, saat itu sebagian petugas disana sedang NGEPEL lantai bandara. Awan gelap yang menemani perjalanan dari Bangkok ke Phuket ternyata adalah awan badai. Entah apa yang terjadi, bandara ini lambah-lambah air (apa ya istilah Indonesianya?)

sebagian besar pegawainya ngegulung celana dan ngepel lantai

Phuket -- kalau ngga ngeliat aksara yang terpampang di setiap papan nama yang ada, gw ngga akan sadar kalau itu ada di luar Indonesia. Wajah penduduknya serupa dengan wajah Indonesia, udaranya sama lembabnya, bahkan gw menemukan Toko Sepatu Bata di salah satu pusat perbelanjaan di sana (sayang tidak sempat berfoto dengannya)

Gw merekam jalanan Phuket seperti jalan di daerah Serpong - lebar dengan tanah kosong diantara bangunan satu dengan lainnya. Bangunannya pun mengingatkan gw pada kota-kota Jawa yang selalu gw lewati saat menggunakan bis malam setiap melintas Jawa. 

Kami diantar sejenak untuk ke Phuket Mall - semacam pusat perbelanjaan seperti Carefour dan LotteMart di Jakarta. Di sana gw sempatkan membeli salah satu Paket Mc Donald untuk makan malam kali ini. Yap, Mc D adalah pilihan gw. Mereka menyediakan Double Fillet-O-Fish di salah satu paket mereka, dan gw harus menambah extra bath untuk menukar softdrink menjadi lemond tea.

ngga beda jauh kan dengan hipermarket-hipermarket di Jakarta

Display counter hand-phone di Phuket Mall - Jual nomer ngga jual pulsa 

Sudut Mc Donald - penyelamat makan malam

Double Fillet-O-Fish seharga 176 bath

Beberapa dari rombongan memutuskan membeli simcard baru Thailand. Gw yang sudah mengaktifkan rooming international-nya Indosat, tergiur untuk membeli nomor lokal juga, karena entah kenapa koneksi internet dengan nomor Indonesia ngga bisa digunakan di negara ini. Butuh perjuangan untuk bertransaksi dengan pedagang lokal. Bahasa inggris mereka tidak jauh lebih baik dengan tukang ojek di deket rumah gw.

Hmm.. kota lain rasa yang sama, tentu toping bahasa dan aksaranya beda..
Sudahlah Qi, istirahat dulu. Phuket sudah terlalu lelah hari ini -- berkutat dengan badai dan hujannya.

Kamis, 31 Mei 2012

Happy World No Tobacco Day

“Untung hari anti tembakau sedunia cuma sehari.. kalo selamanya, siapa yang mbayarin beasiswa anak2 Indonesia ya? :))”
Itu twitt gw pada hari anti tembakau sedunia tahun ini..
---
Potongan kejadian saat wawancara pada sebuah pondok pesantren di Ciwidey beberapa bulan yang lalu masih mengganggu benak gw.

Kami – gw dan beberapa mahasiswa bule – sedang melakukan wawancara di sebuah ponpes yang menggerakkan perekonomian desa setempat melalui agrobisnis. 


Si Jimmy, bule Aussy yang meneliti tentang investasi di Indonesia, membisikkan pertanyaan ke gw yang harus gw tanyakan ke pengelola ponpes dengan bahasa Indonesia “are they have any sponsor for their activities? Who are they?”.
“Yah, kita banyak dapet bantuan.. ada dari Saudi, ponpes lainnya, pemda, Yayasan Sampoerna, ...” jawab si pengelola. 
Baru akan mentranslatenya dalam bahasa Inggris, Alex – bule Aussy yang sering ke Indonesia dibanding temen-temennya – langsung bilang ke Jimmy “they got their money from cigarette company, can you believe that?” yang langsung disambut dengan muka heran Jimmy. “is it possible Q? They work in islamic-educational and they allow money from cigarette?


Kayak disengat matahari di siang bolong (ya iyalah kita wawancara dipinggir ladang di siang hari), gw tergagap harus menjelaskan pertanyaan Alex dan Jimmy yang keduanya sama-sama memasang muka heran seheran herannya. Lebih heran lagi, saat gw menceritakan bahwa banyak pemilik pabrik rokok di pelosok Indonesia yang merupakan seorang pemuka agama.


Keheranan mereka sedikit mereda saat gw jelaskan tentang industri rokok di Indonesia yang memang sangat membantu perekonomian penduduk sekitar pabrik. Yang langsung diiyakan oleh Alex yang ternyata pernah melihat ratusan perempuan duduk teratur sembari membuat gulungan rokok layaknya mesin. Aku tersenyum mengatakan bahwa Indonesia dengan penduduk keempat terbanyak dunia, dengan sumberdaya manusia yang secukupnya, kami butuh sekali industri padat karya, dan pabrik rokok salah satunya. Kami bahkan sempat tertawa miris bareng, saat gw bilang bahwa gw pernah mendapatkan beasiswa dari salah satu yayasan perusahaan rokok Indonesia.  


“Cigarette’s more than breath for Indonesian, it’s in our blood” ujar gw lirih saat itu


---


Fakta lain yang juga mengganggu benak gw..
Penduduk Indonesia umumnya menghabiskan 60% – 90% pendapatannya untuk biaya konsumsi harian. Semakin miskin, semakin banyak proporsi konsumsi hariannya. Yang lebih mengejutkan, 60% biaya konsumsinya habis buat beli rokok, sisanya harus dibagi untuk beli nasi, daging, telur, susu, dan bahan makanan yang digunakan untuk pemenuhan gizi.
Usia awal merokok penduduk Indonesia mengalami kemajuan. Ya, maju dari 16 tahun menjadi 9 tahun, yang artinya perokok indonesia dimulai dari perokok anak.


---


Gw ngga bisa ngebayangain kalo suatu hari nanti anak gw bilang “ma, bagi uang dong.. mau beli rokok nih” atau ada lagu anak-anak yang dinyanyiin penerusnya Melissa “abang tukang rokok, mari mari sini aku mau beli”
Hari ini gw nonton sepotong ucapan seorang Ibu di TV “abisan kalo ngga dibeliin rokok, dia nangis terus.. kan kasihan”


---


Lagi-lagi potongan adegan di rumah sakit beberapa bulan yang lalu yang masih ngeganggu gw


“Komplikasi terburuk dari pasien stroke adalah Respiration Infection, terutama pada pasien perokok” ujar si dokter padaku. Yang langsung terbayang saat itu adalah bagaimana rupa paru-paru perokok 50 tahun yang lagi terbaring di ruang ICU dengan bantuan ventilator.


---


Huah.. Rokok menurut gw adalah simbol tanggung jawab. Tanggung jawab ke diri sendiri dan terutama ke lingkungan terdekat lo. Karena gw ngerasa ngga bisa bertanggung jawab ke diri gw kalo gw ngerokok, sampe sekarang gw ngga pernah ngerokok. Gw juga sudah ngga pernah lagi ngasih duit ke orang lain yang diikuti dengan kata-kata “buat beli rokok”. Hampir semua temen-temen gw tau, kalo gw mau ntraktir jajan ada syaratnya “apa aja, asal bukan untuk beli rokok”.


---


Lagi-lagi khayalan liar di kepala gw.. Mungkin kan ya, Indonesia jadi pemroduksi tembakau terbesar dan terpenting dunia, tapi penduduknya ngonsumsi tembakau dengan bertanggung jawab. Gizi anaknya harus sangat berkecukupan dengan pendidikan yang outstanding?.  


Ki-Ka : Fara, Nic, Jimmy, Pengelola Ponpes, Anaknya, Alex

gw ngga ngerti.. si Nic suka banget ama anak kecil :))

*Haha.. gw nambahin foto mereka karena tiba-tiba kangen mereka

Rabu, 07 Maret 2012

Surat untuk Malam

Dear Malam..

Akhirnya baru sekarang aku sempat menulis surat untuk mu..

Lama sekali kita tidak bertemu ya. Semenit dua aku rindu kamu. Menit ketiga aku tahu kalau itu bukan rindu kamu, tapi rindu kenanganmu.

Malam, beberapa waktu lalu aku menenonton sebuah film. Sepanjang film itu aku sendu.

Adalah sepasang kekasih, yang mereka tahu kalau ngga akan kemana-mana hubungan mereka. Tapi lucunya, diam-diam mereka saling mencintai. Hingga suatu saat si perempuan sadar kalau cepat atau lambat dia akan patah hati juga, karena si laki-laki ngga akan memilih dia. Lalu - si Perempuan pergi, tentu dengan hati yang hancur. Begitu juga si Laki-laki, ngga kalah kesepiannya.

How is it possible to miss a women who he kept at the distance. So then, when she was gone he would not miss her. Only than that he does relialized that he wanting part of her not all of her, and hurt them both.

Aku ingat kata-kata mu Malam, saat aku memaksa mu berkata “dimana Aku”. Saat itu, aku tahu dimana posisiku, dan tidak akan pernah mendapatkan tempat terbesar di hatimu.

I wounded at that time..

Ah.. tapi aku lihat kamu baik-baik saja, atau ya memang kamu pintar menyembunyikannya?

Eits.. tiba-tiba aku dapat kabar berita, kalau ada Aku yang lain.. Mukin memang mekanisme mu seperti itu, selalu jatuh cinta pada sebagian diri perempuan lain.. dan itu akan menyakiti kalian berdua.

Ah.. kamu rupanya tidak lelah untuk menyakiti dirimu sendiri.

Take care Malam.. be good please.

Qiqi

Ps: I love-Hate you, Malam

Rabu, 18 Januari 2012

Sist, pulang siihh..

hari #5

Kalau ada orang di dunia ini yang ngebuat gw serius banget ngejagainnya tuh ya si @puttsuper , adek gw. Anak ini adalah anak yang menggagalkan kesempatan gw untuk jadi anak tunggal kedua orang tua gw. Kami berbeda tujuh tahun.

Mungkin baru 10 tahun belakangan ini kami akur. Sebelumnya? Yah ngga beda jauh kaya anjing dan kucing. Berantem terus ngga pernah akur. Apapun bisa jadi bahan untuk kami berantem.

Hingga suatu saat dia berkuliah di Jogja. Gw tetep di Jakarta, tentu dong jadi anak tunggal lagi. Lucunya, gw sering banget kangen dia. Ternyata, jadi anak tunggal ngga sebegitu menyenangkannya :D

Entahlah, sejak saat itu, gw commit untuk bertanggungjawab ngejagain dia.. hehe yah mungkin untuk temen berantem di kemudian hari ya..

“@puttsuper buruan pulang siihh.. belanja lagi yuuuk”

Selasa, 17 Januari 2012

hey, jarang-jarang di-reply SalebTwitt

Hari #4

Kemarin, Senin 16 Januari 2012 - pagi menjelang siang, gw tersentak oleh sebuah berita di linimasa. Berita itu nunjukin sebuah link download serial favorit gw.. Sherlock Holmes BBC Series Season 2 Episode 3..
Haha, mungkin sebagian besar ngangep gw gila kali ya? Gw teriak kegirangan sampe bikin bos gw ngeliatin dengan bingung - gw, cengar cengir ngeliatin HP. Ngga pake ba bi bu lagi, gw langsung ngoneksiin laptop gw ke internet..

Tiba-tiba gw teringat elu - yang kebetulan pagi itu account lo lagi lari-lari di linimasa gw.
"Aha.. lo pasti ikutan seneng denger berita ini :D" celetuk gw dalem hati.

"Kadang, berbagi berita menyenangkan ke orang lain - yang kita sama-sama tahu kalo orang itu bener-bener punya kesukaan yang sama ama kita - itu menyenangkan!" pikir gw saat itu

jadilah gw tulis twitt gw:
hei, @aMrazing suka Benedict Cumberbatch kan? ini yang SH E0203 udah ada loh http://t.co/7YEo7leQ
haha.. nora' ya? ah bodo amat! dan langsung deh gw balik lagi ke kerjaan gw saat itu - tentu masih sekalian ndownload link yang bikin temen kantor gw penasaran kenapa gw cengangas cengenges di pagi yang kesiang-siangan itu :))

Menjelang makan siang, gw tengok notifikasi HP gw, 5 mentions. Yang bikin kaget, satu diantaranya reply-an dari lo!! haha.. twitt gw ditanggepin ama selebtwitt :))
Alexander Thian: @qi42qi AKKKKK! Yay! Makasih! :)
hihihi.. sebenernya sih gw ngga begitu yakin kalo lo suka Sherlock Holmes.. dan walaupun di episode ini dia ngga selimutan sprei trus pake pakaian lengkap.. tapi kan ini Sherlock-nya si Benedict Cumberbatch gitu loooh.. :))

So, selamat nonton Lexy :D