Rabu, 07 Maret 2012

Surat untuk Malam

Dear Malam..

Akhirnya baru sekarang aku sempat menulis surat untuk mu..

Lama sekali kita tidak bertemu ya. Semenit dua aku rindu kamu. Menit ketiga aku tahu kalau itu bukan rindu kamu, tapi rindu kenanganmu.

Malam, beberapa waktu lalu aku menenonton sebuah film. Sepanjang film itu aku sendu.

Adalah sepasang kekasih, yang mereka tahu kalau ngga akan kemana-mana hubungan mereka. Tapi lucunya, diam-diam mereka saling mencintai. Hingga suatu saat si perempuan sadar kalau cepat atau lambat dia akan patah hati juga, karena si laki-laki ngga akan memilih dia. Lalu - si Perempuan pergi, tentu dengan hati yang hancur. Begitu juga si Laki-laki, ngga kalah kesepiannya.

How is it possible to miss a women who he kept at the distance. So then, when she was gone he would not miss her. Only than that he does relialized that he wanting part of her not all of her, and hurt them both.

Aku ingat kata-kata mu Malam, saat aku memaksa mu berkata “dimana Aku”. Saat itu, aku tahu dimana posisiku, dan tidak akan pernah mendapatkan tempat terbesar di hatimu.

I wounded at that time..

Ah.. tapi aku lihat kamu baik-baik saja, atau ya memang kamu pintar menyembunyikannya?

Eits.. tiba-tiba aku dapat kabar berita, kalau ada Aku yang lain.. Mukin memang mekanisme mu seperti itu, selalu jatuh cinta pada sebagian diri perempuan lain.. dan itu akan menyakiti kalian berdua.

Ah.. kamu rupanya tidak lelah untuk menyakiti dirimu sendiri.

Take care Malam.. be good please.

Qiqi

Ps: I love-Hate you, Malam